Publik sedang dibuat heboh (lagi) oleh Marshanda.
Kemarin, 10 Agustus, genap usia 25 tahun dirinya. Saya baca artikel tentang bagaimana Riyanti Sofyan, sang ibunda, mengantarkan sendiri kado ulangtahun untuk sang putri tercinta, ke apartemennya. Namun di sana kosong, sementara si Caca benar-benar nggak bisa dihubungi, jadi sang Ibu nggak tahu di mana keberadaan anaknya tsb. Mama Riyanti pun pulang kembali berderai air mata. Tadi malam saat nonton Just Alvin di Metro TV, barulah saya tahu kalau di hari yang sama dengan kejadian itu, si Caca malah lagi asik kasih wawancara khusus dengan Alvin. Termasuk cipika-cipiki dengan Alvin yang mengucapkan selamat atas 25 tahun umurnya.
Di sini saya mau tuliskan pemikiran simpel-ku tentang kasus Caca. Ya, basically saya nggak bisa berpikir rumit, jadi terhadap kasus Caca yang bagiku sangat menarik ini, saya ada pandangan sendiri. Dari mana dasarnya? Dari kepo-kepo melalui media, termasuk medsos pribadi Caca (amarshanda, tumblrnya, dan instagram). I’m a real kepo queen anyways, hehe. Saya termasuk follower Caca di instagram, tepatnya lupa sejak kapan, tapi kira-kira sejak Sienna lahir ke dunia, Januari 2013. Aku bukan shanity (penggemar Caca), tapi aku suka sekali sama Sienna…. ❤
1. Caca memang mengidap bipolar disorder, despite her total denial. Seperti vonis dr. Richard yang sudah menangani Caca sejak kasus Youtubenya di 2009, bipolar disorder 2. Sebagian besar ciri bipolar disorder ada di Caca.
2. Mungkin awalnya dari genetik, karena kemungkinan Riyanti pun (dari cerita Caca semalam di Just Alvin) ada gejala stress, tetapi dia mampu manage itu. Mungkin karena Riyanti adalah single parent akibat cerai, meski cerai itu dia sendiri yang minta di tahun 1990. Membesarkan tiga anak sendirian, mengurusi hotel keluarga, pasti tidak mudah. Mungkin awalnya perceraian orangtualah yang menjadi pemicu munculnya stress Caca, selain memang dia ada “bakat” bipolar dalam dirinya. Tetapi, Riyanti tidak kemudian memperlakukan Caca dengan tepat, makanya stress di diri Caca makin parah.
3. Kenapa saya yakin Caca bipolar? Coba lihat, kasus Youtube 2009 itu, apakah orang dengan kondisi psikis normal (ditambah dia seorang seleb yang pasti tindak tanduknya jadi sorotan) akan meluapkan emosinya dengan cara seperti itu? Ben sudah kasih saran yang baik agar Caca coba ke psikiater, dan dari situlah Caca mulai rutin konsumsi obat penstabil emosi setiap hari. Seharusnya, seumur hidupnya. Bipolar memang tidak bisa disembuhkan total, tetapi hanya dapat diminimalisirkan dengan mengontrol emosi si penderita. Membuatnya sestabil mungkin. Kurun 2009-2014 sebelum Caca berhenti minum obat, dia sangat positif. Dia memutuskan pakai jilbab, dia menikah, dia melahirkan seorang putri cantik yang sangat cerdas, dia semangat belajar ilmu parenting, dia menjadi motivator, dia buka usaha jilbab (Marsha Hijab) dan sukses, dia berencana launch buku, dia bahagia dengan keluarganya (termasuk dengan ibu dan adik-adiknya), kesemua ini saya lihat sebagai hal positif. Lalu coba lihat sejak dia berhenti minum obat (saya asumsikan ini tidak serta merta dia lakukan begitu saja tapi bertahap): dia mulai garap vclip Kamu, dia gugat cerai Ben (meski menurut Ben pertengkaran mereka saat itu tidak sampai pada level yang mungkin bisa menyebabkan perceraian), dia buka jilbab, dia upload lagi video curhatnya, dan puncaknya dia ternyata ingin lepas dari Ibunya. Semua hal negatif akibat kelabilan emosi.
4. Caca katakan inilah the real her, bahwa saat ini ia paling bahagia, bahwa selama rentang 2 tahun sebelum itu (berarti kira-kira sejak dia menikah dan pakai jilbab) kebahagiaannya tidak ada apa-apanya dibandingkan saat ini. Saya tidak percaya. Bukan menuduh Caca bohong, tidak, karena saya selalu percaya Caca jujur. Dia orangnya smart, dia tahu apa yang dia katakan dan dia lakukan. Saya percaya inilah yang Caca rasakan sekarang, bahwa dia sedang berada di phase happiest of her, bahwa jika kasus ini berakhir, dia akan mendapatkan freedom yang selama ini dia butuhkan. Tapi saya tidak percaya bahwa ini benar demikian. Saya percaya ini hanya pikiran dia yang dipicu dari emosinya yang saat ini lagi-lagi sedang tidak stabil. Kenapa? Karena, hey Ca, saya pernah datang ke seminar motivartist kamu, dan kamu katakan hal yang totally sama. Bahwa saat itu kamu sangat bahagia, kamu alami semua penderitaan di masa lalu untuk bisa sampai ke tahap bahagia kamu di saat itu.
5. Caca itu pintar. Termasuk keputusan pakai jilbabnya yang sekarang dicurigai cuma karena ikut-ikutan tren atau untuk bisa masuk ke keluarga Ben, saya katakan dengan yakinnya, tidak demikian. Jilbab adalah cara Caca untuk bersyukur kepada Allah yang dirasakan dia (saat itu) sudah berikan banyak kebaikan dan kasih untuk Caca. Kalau sekarang dilepas, berarti karena rasa syukur itu sudah lenyap. Mengapa begitu mudahnya seorang Caca yang demikian cerdas mengambil keputusan berani seperti ini? Karena pada dasarnya emosi dia sedang labil. Caca pernah telepon mantan managernya nangis-nangis mengadu bahwa Ibunya begini-begitu, keesokan harinya dia sudah peluk-pelukan lagi kan sama si Ibu?
Kesimpulan simpelnya:
Caca memiliki faktor genetik untuk bipolar –> perceraian Ibunda di masa kecil menjadi pencetus stressnya, ditambah sifat aslinya yang enthusiactic dan ambisius –> mengupload video emosi Youtube –> divonis postif bipolar dan harus rutin minum obat –> mengkonsumi obat penstabil emosi –> emosi stabil walaupun selalu ada letupan dari dirinya karena memang karakter aslinya demikian –> letupan itu dapat dikontrol secara positif karena emosi terkontrol stabil –> bertemu orang yang membawa pengaruh tidak baik, plus karakter dasar yang masih suka meletup-letup –> mulai gamang untuk tidak lagi konsumsi obat –> terpengaruh sepenuhnya oleh orang itu –> berhenti minum obat –> mulai merasa waswas dan insecure lagi seperti saat SD –> ben jadi korban pertama yang digugat karena perasaan insecurenya –> buka jilbab karena dirasa itu mengekangnya, mungkin juga sebagai bentuk protes atas segala nikmat yang dirasakan sudah dicabut darinya –> ingin lepas dari Ibunda dan keluarga untuk dapat maksimal “berbahagia” dengan caranya.
Saya nggak nyalahin Caca, karena biar bagaimanapun ini di luar kontrolnya. Ibunda juga ada andil menyebabkan Caca seperti itu, tapi Ibunda juga ada kesulitannya sendiri. Saya justru prihatin, rasanya sediiiih sekali kalau lihat bagaimana dia dulu (rentang setelah menikah sampai sebelum gugat cerai) lalu lihat dia yang sekarang. Baiknya kita semua doakan saja agar Caca bisa “kembali”…. Demikian.
S.H